Sejarah Manokwari: Kota Pertama Masuknya Injil di Papua
Patung Yesus di Manokwari (YouTube/Pace Bro)

Bagikan:

PAPUA BARAT – Masuknya Injil di Papua tidak lepas dari sejarah Manokwari sebagai ibu kota provinsi Papua Barat kini.

Mpu Prapanca (1365) dalam Kitab Negara Kertagama menulis jika wilayah Irian Jaya masuk dalam wilayah Majapahit atau Majapahit kedelapan.

Sejarah Manokwari dan Wilayah Papua dalam Kitab Negara Kertagama

Dilansir dari laman resmi Kabupaten Manokwari, bukti sejarah masa lampau dalam Kitab Negara Kertagama merujuk pada syair ke XIV yang memuat kata “Ewanim”.

Pakar bahasa berpendapat jika “ewanim” adalah sebutan “onim”, sedang “sian” untuk “kowiai” yang seluruhnya ada di teluk Bintuni Kabupaten Daerah Tingkat II Manokwari.

Bukti sejarah tersebut sekaligus menjelaskan jika sejak zaman duulu suku bangsa Papua sudah memiliki hubungan dengan suku-suku yang berasal dari kerajaan Ternate, Tidore, dan Bacan di Maluku.

Injil Masuk ke Papua Melalui Bangsa Jerman

Dua pendeta asal Jerman Groessner dan Heldring adalah sosok yang berjasa memasukkan injil di Papua. Di zaman dahulu Papua disebut sebagai “Wilayah Iblis” lantaran belum terjamah oleh Injil.

Adalah C.W. Ottow dan J.G.Gleissler yang merupakan utusan dari Groessner mengawali misi misionaris dari Berlin melalui Hemmen (Belanda) pada tanggal 25 juli 1852.

Pada masa itu, Papua masih di bawah pengaruh kerajaan ternate, Tidore dan Bacan, sehingga Ottow dan Gleissler masuk melalui Ternate. Mereka terlebih dahulu  menunggu selama 18 bulan di Batavia (sekarang Jakarta) sebelum berangkat ke ternate pada tanggal 19 mei 1854.

Mereka menempuh perjalanan laut selama 21 hari hingga tiba di ternate pada tanggal 1 Juni 1854.

Kemudian pada tanggal 12 Januari 1855 Ottow dan Gleissler meninggalkan Ternate dengan naik kapal “TERNATA”.

Atas petunjuk Gubernur Maluku, Doreh (Doreri), kedua misionaris tersebut lantas pada tanggal 5 Februari 1855 sampai di Pulau Mansinam (Teluk Doreri, Manokwari).

Berawal dari Mansinam Manokwari, selanjutnya Injil menyebar hingga seluruh daratan Papua. Dengan demikian, Manokwari menjadi kota pertama masuknya Injil di Papua

Di masa lalu banyak bangsa Eropa mendatangi Papua, namun hanya Belanda yang kemudian memonopoli wilayah tersebut melalui VOC. Kemudian VOC berhasil mengusir orang-orang eropa lainnya dari Papua.

Belanda selanjutnya mendirikan sebuah benteng bernama “Fort du bus” di Teluk Trihaton yang berada di kaki Gunung Lumenciri (Kampung Lobo, Desa Lobo, Kecamatan Kaimana, Kabupaten Fakfak).

Dengan demikian, Belanda telah memberikan pengaruh kuat di Papua melebihi Kesultanan Tidore. Hingga pada 3 juni 1909, Sultan Tidore menandatangi perjanjian penyerahan wilayah Papua dalam bentuk “korte verklaring”.

Pendudukan Belanda dan pendirian pos pemerintahan pertama di Papua yang berada di manokwari, adalah awal mula kolonialisasi di wilayah Indonesia bagian paling Timur.

Selain masuknya Injil di papua dan sejarah Manokwari, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!