PAPUA BARAT – Beberapa hari ini jagat dunia maya dihebohkan oleh viralnya video dua oknum polisi Patroli Jalan Raya (PJR) yang gagal melakukan tilang kepada seorang pengemudi mobil.
Dalam video tersebut, kedua oknum polisi tidak jadi menilang lantaran pengendara mobil merasa tidak bersalah dan berdalih dirinya memiliki rekaman CCTV dalam dashboard sebagai barang bukti.
BACA JUGA:
Arsul Sani: Polantas Masih Jauh dari Konsep Presisi
Terkait video viral penilangan tersebut, Anggota Komisi III DPR Arsul Sani berkomentar dan menyinggung konsep Presisi yang menjadi program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Selamat pagi, Pak Kakorlantas @NTMCLantasPolri. Video viral ini tunjukkan polantas kita msh jauh dr "presisi" spt janji Pak Kapolri di Kom III @DPR_RI. Hayo, Pak Kakorlantas agar dibenahi spy tdk jadi bahan gunjingan netizen. Selamat berkerja.... @DivHumas_Polri @TMCPoldaMetro," kata Arsul Sani melalui akun Twitter @arsul_sani.
Berdasarkan kronologis yang didapatkan dari rekaman video berdurasi 1 menit 44 detik tersebut, telihat pengendara mobil yang hendak keluar jalur tol. Kemudiaan di ujung jalan diberhentikan oleh dua orang polisi, lalu salah satunya menghampiri pengemudi mobil.
"Selamat pagi bapak, mohon izin bapak melanggar marka. Memotong, dari tengah memotong langsung ke kiri. Mohon izin bisa diperlihatkan surat-suratnya," kata petugas polisi.
Pengemudi mobil lantas menjawab dan meyakinkan petugas jika dirinya tidak melanggar dan memiliki bukti rekaman kamera CCTV.
"Ini pak saya ada CCTV, saya lihat di sini," jelas pengemudi mobil. Mendengar pernyataan tersebut, petugas polisi lalu mengalihkan pembicaraannya.
"Begini pak. Saya lebih ininya lagi lho. Mau ke mana bapaknya?" tanya petugas.
"Saya mau pulang pak, habis antar istri sama anak," terang pengemudi mobil.
Tidak lama kemudian, petugas polisi mempersilakan pengemudi untuk meneruskan perjalanannya dan tidak jadi menilang. "Ya udah jalan," kata petugas menjawab.
Selain video viral polisi gagal tilang mobil, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!