JAKARTA - Rayen Pono menyampaikan kritikannya terhadap Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), yang dinilainya telah gagal dalam memperjuangkan hak-hak para penulis lagu.
Eks Personel Pasto itu menuturkan, dirinya mengenal baik Badai eks Kerispatih yang menjabat Sekretaris Jenderal AKSI. Informasi mengenai perkumpulan ini juga sudah didengar sejak tiga tahun lalu.
“Badai sudah cerita sama saya mengenai AKSI ini dari dua tahun lalu, bahkan tiga tahun lalu, dan saya bilang ‘Gila dah sedap, ini konsep sedap. AKSI bisa jadi hero buat pencipta lagu dan buat industri musik.’” Kata Rayen dalam acara debat terbuka di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 10 April.
Namun pandangan Rayen terhadap AKSI berubah setelah muncul gugatan Ari Bias terhadap Agnez Mo. Ia merasa niat baik yang diperjuangkan untuk para penulis lagu di awal terbentuknya AKSI, jadi berbeda arah.
BACA JUGA:
“Tapi saat AKSI ikut mengamplifikasi tuntutan Ari Bias terhadap Agnez Mo, buat saya niat baiknya sudah gagal,” ujarnya.
Kekecewaan bertambah besar karena Rayen melihat sosok Ahmad Dhani yang seharusnya bisa menjadi penengah justru ikut mengamplifikasi gugatan tersebut.
Lebih lanjut, Rayen melihat AKSI yang diharap dapat bertindak dengan penuh kebijakan, justru bertindak dengan penuh kemarahan yang akhirnya menimbulkan kebingungan dan ketakutan di kalangan musisi Tanah Air.
“Jadi, saya enggak pernah mengkritisi apapun yang dilakukan oleh AKSI, nggak, karena buat saya AKSI bisa jadi hero yang genap. Tapi ketika menuntut penyanyi, ikut menuntut, buat saya di situ wisdom- ya sudah hilang, kemarahannya sudah gak lagi punya obat penawar,” tandasnya.