JAKARTA - Kondisi tubuh harus sangat diperhatikan karena terdapat berbagai masalah kesehatan terjadi tanpa disadari. Salah satunya adalah hiperlipidemia atau kolesterol tinggi, kondisi di mana kadar lipid atau lemak dalam darah melebihi batas normal.
Pada banyak kasus, hiperlipidemia tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari. Namun, hiperlipidemia harus diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bisa berujung kematian.
Mengenal Hiperlipidemia
Hiperlipidemia sebenarnya adalah istilah medis akan kondisi kolesterol tinggi atau trigliserida. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yakni kolesterol baik (high density lipoprotein atau HDL) dan kolesterol jahat (low density lipoprotein atau LDL).
Hiperlipidemia disebabkan karena terlalu banyaknya kolesterol jahat dalam darah dan tidak memiliki cukup kolesterol baik untuk membersihkannya. Kondisi ini akhirnya menyebabkan sumbatan atau plak dada di dinding pembuluh darah, yang dapat meluas dan menyumbat arteri hingga menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Gejala Hiperlipidemia
Hiperlipidemia sebenarnya hampir tidak menunjukkan tanda dan gejala. Timbulnya gejala juga sering tidak disadari dan dianggap sepele, seperti kram kaki terutama di betis dan nyeri pada jari kaki.
Namun, pada hiperlipidemia turunan dapat muncul gejala seperti pertumbuhan lemak kekuningan di sekitar mata dan persendian. Untuk komplikasi hiperlipidemia gejala yang muncul nyeri dada, kesulitan bernapas, tekanan darah tinggi, pusing, hingga mati rasa atau kesemutan di berbagai anggota tubuh.
BACA JUGA:
Faktor Risiko Terjadinya Hiperlipidemia
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya hiperlipidemia, salah satunya adalah gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan berlemak, kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, hingga malas berolahraga yang membuat kolesterol jahat meningkat pesat.
Faktor risiko lainnya yang menyebabkan hiperlipidemia adalah konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan. Kemudian faktor kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hingga faktor genetik atau keturanan.
Penanganan Hiperlipidemia
Kolesterol tinggi sebenarnya dapat diatasi dengan sederhana, yakni mengubah dan menerapkan gaya hidup sehat. Namun, pada beberapa kasus hiperlipidemia yang sudah parah harus ditangani oleh medis dan biasanya mengharuskan pasien untuk mengonsumsi obat dengan rutin.