JAKARTA - Seorang tenaga ahli autisme membagikan lima tanda paling umum autisme yang sering terlihat pada anak perempuan. Autisme pada anak perempuan tidak selalu terlihat jelas, dan tanda-tanda tersebut termasuk kesulitan membangun hubungan serta masalah dalam menghadapi perubahan.
Hal ini diungkapkan oleh Conor McDonagh, pemilik dan direktur Caerus Therapies, sebuah layanan yang memberikan bantuan dan dukungan untuk autisme. Conor merupakan terapis okupasi spesialis dengan sertifikasi integrasi sensori dan keahlian dalam terapi okupasi serta studi sosial terapan.
Conor sering membagikan tips dan saran di akun TikTok-nya, mulai dari isu pemrosesan sensori hingga cara mendukung anak dengan autisme. Dalam salah satu videonya, Conor membagikan video berisi lima tanda paling jelas autisme pada anak perempuan menurut pengalamannya.
"Ini hanyalah beberapa tanda autisme pada perempuan dari sudut pandang saya," tulis di dalam tersebut, dikutip VOI dari laman Mirror, Minggu, 6 April.
"Autis adalah spektrum, jadi ada berbagai macam tanda, ini hanyalah beberapa yang menurut pengalaman saya paling umum," tambahnya.
Ia juga menambahkan informasi ini berdasarkan pengalamannya sebagai asesor autisme, yaitu profesional yang melakukan penilaian dan diagnosis autisme.
"Sekarang, perlu diingat bahwa penelitian menunjukkan anak perempuan dalam spektrum sangat pandai menyembunyikan tanda-tandanya, jadi tidak selalu terlihat jelas," tuturnya.
Menurut NHS, autisme kadang muncul secara berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Anak perempuan dengan autisme mungkin menyembunyikan tanda-tanda dengan meniru perilaku dan cara bermain anak lain, menarik diri saat menghadapi situasi sulit, tampak lebih mampu menghadapi situasi sosial, atau menunjukkan lebih sedikit perilaku repetitif. Hal ini membuat autisme lebih sulit dikenali pada anak perempuan. Berikut 5 tanda autisme pada anak perempuan.
1. Kesulitan dengan Perubahan
Menurut Conor, anak perempuan bisa menjadi terikat pada aturan dan kesulitan dalam menghadapi perubahan. Mereka sering ingin menyesuaikan diri dan tidak ingin menimbulkan keributan.
"Terkadang yang terjadi adalah mereka menyimpan kecemasan itu di dalam diri mereka, tapi Anda bisa mengenali bahwa mereka kesulitan saat rutinitas berubah. Mereka sangat terganggu jika anak lain tidak bermain sesuai dengan cara yang diharapkan," jelasnya.
"Mereka selalu ingin datang lebih awal dan tepat waktu, tetapi meskipun memiliki kesulitan ini, mereka tidak suka menarik perhatian atau membuat keributan, seperti yang saya sebutkan," lanjutnya.
2. Kesulitan Memproses Informasi Sensori
Memproses informasi sensori juga bisa menjadi tantangan bagi anak perempuan dengan autisme. Conor mencontohkan anak yang kesulitan mentoleransi suara keras dan mendadak.
"Mereka mungkin kesulitan fokus dan berkonsentrasi di lingkungan yang ramai seperti ruang kelas. Mereka bisa sangat pemilih terhadap jenis pakaian yang dipakai karena bagaimana rasanya di kulit, atau mungkin memiliki koordinasi tubuh yang buruk dan enggan ikut serta dalam olahraga, karena mereka menyadari mungkin tidak sebaik teman-temannya. Jadi mereka memilih untuk menjauh," imbuhnya.
3. Kesulitan dengan Minat Tertentu
Masalah ketiga yang sering dilihat adalah kesulitan minat tertentu. Mereka lebih sering memilih minat yang dianggap dapat diterima secara sosial. Misalnya, boneka Barbie. Saat mereka sudah beranjak dewasa, mereka lebih minat dengan fashion dan make up.
"Tapi Anda akan mengenali mereka punya ketertarikan yang sangat intens terhadap hal-hal tersebut, mereka ingin terus membicarakannya, membaca tentang itu, dan mengeksplorasinya setiap ada kesempatan," ucapnya.
BACA JUGA:
4. Kesulitan Membangun Hubungan
Membangun dan mempertahankan hubungan juga bisa menjadi tantangan. Conor mengatakan anak perempuan sering menempatkan diri mereka di antara teman-teman sebaya. Tetapi, mereka akan kesulitan dengan keterampilan sosial, seperti memulai percakapan dan melakukan komunikasi dua arah.
“Mereka sering kesulitan memahami saat ada masalah dalam hubungan dan bagaimana menyelesaikannya secara efektif. Dalam situasi yang kurang terstruktur, mereka kesulitan menavigasi interaksi sosial untuk membangun pertemanan dan hubungan," imbuhnya
5. Kesulitan dengan Komunikasi Nonverbal
Menurut Conor, kesulitan dalam komunikasi nonverbal adalah sesuatu yang sering dilihat pada anak perempuan yang mengalami autisme.
"Sangat sulit untuk mengetahui perasaan mereka hanya dari ekspresi wajah karena mereka tidak menunjukkan banyak ekspresi." tuturnya.
Ia juga menambahkan mereka cenderung jarang menggunakan gerakan tubuh seperti melambaikan tangan saat menyapa dan berpamitan, atau memberi isyarat agar orang lain masuk ke ruangan.