TANJUNG SELOR - Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop) Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di kota Tanjung Selor.
Kepala Disperindagkop Bulungan Errin Wiranda mengungkapkan sidak dilakukan di empat SPBU yakni di Sabanar Lama, jalan Katamso, Sengkawit dan Kilometer 2.
"Kami bersama tim dari Disperidagkop Kaltara dan Ditreskrimsus Polda Kaltara mengecek langsung kondisi BBM di SPBU, apakah teroplos atau mengandung air atau tidak," kata Errin, Jumat, 11 April.
"Upaya ini untuk mencegah sekaligus mengetahui kualitas BBM jenis Dexlite, Pertamax dan Pertalite," sambung dia.
Pemeriksaan ini sekaligus membantu masyarakat untuk mencari tahu kebenaran isu yang tengah berkembang di masyarakat tentang adanya BBM yang dioplos dengan air.
"Hasil pemeriksaan 4 SPBU di Tanjung Selor masih aman dari BBM oplosan dan tidak ada campuran air," kata Errin.
Sementara itu, Pengawas Perdagangan Ahli Muda Disperindagkop Kaltara, Septi Yustina Marthin mengatakan pengecekan pun telah dilakukan di 2 daerah yakni Tarakan dan Bulungan.
"Alatnya sederhana, tapi bisa mengetahui apakah BBM itu ada campuran air atau tidak," kata Septi.
Belum lama ini masyarakat Kaltara dibuat resah atas adanya dugaan temuan BBM bercampur dengan air di tiga SPBU di Kota Tarakan. Akibatnya, kendaraan milik warga banyak yang tiba-tiba mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax.
Ombudsman Perwakilan Kalimantan Utara (Kaltara) pun telah melakukan Sidak SPBU di Jalan Mulawarman Kota Tarakan pada Kamis 10 April.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kaltara, Maria Ulfa mengatakan sidak di SPBU sudah dibuktikan sampel Pertalite aman dan sesuai spesifikasi. Namun, saat mendatangi bengkel Toyota ditemukan sampel BBM Pertalite yang berbeda warna dari Pertalite di SPBU.
"Kami sarankan Pertamina melakukan evaluasi atas masalah ini terutama BBM yang sudah distribusikan di Tarakan. Kami tetap melakukan monitoring, pemilik SPBU diharapkan menjaga kehandalan sapras," ujar dia.